Monday, October 12, 2020

Majalah Sabrina Pondok Pesantren Manahijussadat ; Fokus Utama : Catatan Rihlah Tarbawiyah 2020

Late Post

FOKUS UTAMA

Catatan Rihlah Tarbawiyah 2020

Oleh Yudi Nurhadi, S.Ag,


Santriwan dan santriwati kelas 5 yang tergabung dalam kepengurusan  Organisasi Pelajar Pesantren Manahijussadat (OPPM) dan Koordinator Gerakan Pramuka (KGP) masa bakti 2020-2021 mengadakan rihlah tarbawiyah atau study tour ke Pondok Pesantren Modern Darusalam Gontor Jawa Timur. Selain ke Gontor, rombongan rihlah tarbawiyah   mengunjungi sejumlah lokasi wisata di Yogyakarta, seperti  menikmati suasana Kota Malioboro  jantung kotanya Yogyakarta, Candi Prambananan,  Goa pindul, Tebing Breksi,  dan wisata ke kebun binatang Ragunan Jakarta Selatan.

Dasar pemikiran diadakannya kegiatan rihlah tarbawiyah karena kegiatan tersebut termasuk salah satu program pondok yang wajib diikuti seluruh santri kelas  5 baik putra maupun putri. Kedua, kegiatan tersebut wajib diikuti oleh setiap pengurus OPPM dan KGP dalam rangka pendalaman dan pembekalan terkait dengan kepengurusan, keorganisasian dan kepemimpinan. Ketiga, para pengurus wajib mengikuti rihlah karena kegiatan tersebut merupakan implementasi dari jiwa pondok yaitu ukhuwah islamiyah di mana setiap pengurus memiliki kewajiban  menjalin silaturahmi, menjaga ukhuwah, kekompakan dan kebersamaan.

Pembekalan Rihlah Tarbawiyah

Para peserta rihlah tarbawiyah sebanyak 79 santri terdiri 43 putri dan 36 putra didampingi 7 pembimbing (dar dewan guru) ustaz Yudi Nurhadi, ustaz Furqan Safrijal, ustaz firmansyah, ustaz Misbahul Munir, Ustaz Asep Saehudin, ustazah Siti Bayinah dan ustazah Uun Unayah.

Sebelum pemberangkatan Pimpinan Pondok KH Sulaiman Effendi menyampaikan pengarahan di hadapan para pengurus OPPM dan KGP di Aula Cordova Ponpes Manahijussadat, Ahad (12/1/2020). 

Dalam arahannya Pimpinan Pondok mengatakan Ilmu tidak hanya didapat di kelas. Apa yang dialami seseorang dalam kehidupan juga ilmu. Maka itu, pengalaman adalah ilmu yang berharga.  “Saya berharap rihlah tarbawiyah ini  menjadi rutinitas. Sehingga tidak perlu dibicarakan lagi ada apa tidak. Tujuan kegiatan ini  untuk menambah wawasan dan  menambah pengalamanan,” ujarnya.

KH Sulaiman juga menegaskan, kegiatan rihlah tarbawiyah adalah kegiatan yang langsung observasi ke lapangan. Hal itu dilakukan agar  tidak mencari sesuatu  seperti katak dalam tempurung. Karena itu,  rihlah ini harus  bermanfaat dan tidak sia sia. Apalagi kegiatan studi tour ini, lanjut KH Sulaiman membutuhkan pengorbanan baik tenaga maupun biaya yang sangat besar.

“Sangat keliru jika ada anggapan  rihlah tarbawiyah tidak ada manfaatnya. Sebaliknya kegiatan ini mengandung nilai pendidikan. Di antaranya setiap pengurus dididik  untuk saling menjaga kekompakan selama di perjalanan hingga tiba di lokasi.  Semua pengurus harus taat komando pembimbing. Setiap pengurus  harus mencatat setiap kegiatan, mampu memetik hikmah dari rihlah tarbawiyah ini. Sehingga kembali ke pondok harus ada sesuatu yang positif untuk  diterapkan. Jangan sampai selesai dari studi tour tidak berbekas apa-apa,” terangnya. 

KH Sulaiman menghimbau selama mengikuti rihlah tarbawiyah, para pengurus tidak mencari kesempatan dalam kesempitan. Jangan mencari wasilah untuk melanggar disiplin. Sejatinya setiap pengurus selama mengikuti kegaiatn rihlah harus menerapkan disiplin. Karena di pundak para pengurus ada nama baik pondok yang harus dijaga.

“Baik dan buruk citra pondok tergantung pada sikap kalian. Berbuatlah sebagaimana dikatakan dalam mahfudzat  Kun haditsan hasanan liman wa'a. Buat cerita yang baik. Tetap  dalam koridor akhlaq. Dalam perjalanan nanti, jangan meninggalkan sholat. Jaga kekompakan dan saling bantu membantu. Kegiatan  ini merupakan kesempatan untuk menjalin ukhwah, kebersamaan. Jangan ada yang merasa hebat sendiri,” pesan KH Sulaiman di akhir sambutannya.

Pelepasan Rihlah Tarbawiyah

Sementara itu, sebelum melepas kegiatan rihlah tarbawiyah, Direktur Tarbiyatul Mualimin Al-Islamiyah (TMI) Ustaz Hasan Asyari, M.Pd.I menyampaikan pentingnya menguatkan niat para pengurus OPPM dan KGP tentang tujuan kegiatan study tour.

“Niat utamanya adalah untuk belajar, menuntut ilmu, li ta'alumi,” demikian tegas ustaz Hasan Asyari pada acara Penglepasan rihlah tarbawiyah Pengurus OPPM dan KGP di Aula Cordova, Rabu (14/1/2020) malam.

ustaz Hasan mengatakan niat rihlah tarbawiyah untuk belajar organisasi. Setelah mengikuti rihlah kinerja Pengurus OPPM dan KGP  harus ada peningkatan. Kalau tidak,  lanjut ustadz Hasan, kegiatan yang mengeluarkan biaya banyak ini hanya sia-sia.

"Kalau setelah rihlah Pengurus OPPM dan KGP tidak ada peningkatan, kinerjanya masih sama dengan pengurus sebelumnya. Lebih baik tahun depan Rihlah ditiadakan," terang ustaz Hasan

Diakhir sambutan ustaz Hasan menegaskan agar para pengurus  mengikuti kegiatan rihlah ini secara serius. “Amati dengan baik, banyak bertanya dan catat setiap kegiatan rihlah sehingga bisa menambah wawasan dan pengalaman berharga" imbuhnya.

Ponpes Darusalam Gontor Putra

Usai mengikuti acara pelepasan, para pengurus menerima topi, kaus dan buku agenda. Selanjutnya para pembimbing mengintruksikan agar sebelum beristirahat para pengurus memeriksa dan menyiapkan barang bawaan. Dini hari Sekira pukul 2.00 Wib peserta rihah tarbawiyah dan segenap pembimbing berkumpul di Kandang Numpang tempat mangkalnya dua bus travel yang siap mengatarkan ke tempat tujuan. Di dalam bus para pengurus duduk secara terpisah. Satu bus untuk putri/santriwati dan di bus berikutnya untuk santri putra.  Selama di perjalanan masing-masing bus  dipandu Tour Leader dari pihak Maha Tours dan Travel yang juga alumni Manahijussadat, yaitu  Fahri Junaedi  dan  Azmi Fadhil Ramdhani.

Kamis, (15/1/2020) pukul 23.00 bus rihlah tarbawiyah tiba di Pondok Pesantren Darusalam Gontor Putra Jawa Timur. Setiba di sana para pengurus dan pembimbing langsung menuju wisma penginapan. Setelah salat subuh pengurus OPPM dan KGP putra melakukan safari ke asrama santri putra yang dipandu oleh ustaz Furqan Safrijal. Kegiatan ini dilakukan untuk meninjau aktifitas santri sebelum berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sementara Pengurus OPPM dan KGP Putri juga bersafari ke lokasi yang sama  dipandu oleh ustaz Habibi Zawariqi Zawwaz . Namun kunjungan ini tidak berlangsung lama karena waktunya sangat terbatas dan tidak diperbolehkan berbaur dengan santri putra.

 Usai sarapan pagi sekitar pukul 10.00 pengurus OPPM dan KGP ponpes Manahijussadat disambut baik oleh Pimpinan Pondok Modern Darusalam Gontor yang diwakili oleh guru senior ustdz Firdaus. Kegiatan penyambutan dan penerimaan rihlah tarbawiyah dilangsungkan di Masjid Jami'.

Dalam sambutanya ustadz Yudi mengatakan tujuan kegiatan rihlah ini untuk  menyambung tali silaturahmi dan menuntut ilmu tentang kepengurusan dan keorganisasian OPPM dan KGP. "Kegiatan rihlah ini merupakan program pondok yang wajib diikuti oleh setiap santriwan dan santriwati khususnya  kelas 5 yang telah dilantik menjadi pengurus OPPM dan KGP. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan lilibadah walita'alumi,  untuk beribadah dan belajar. " katanya.

Sementara itu Ustaz Firdaus  mengaku mengapresiasi  kunjungan pengurus OPPM dan KGP Ponpes Manahijussadat di Pondok Modern Darusalam Gontor. "Terimakasih atas kunjungan antum semua. Kami ucapkan ahlan wasahlan bikudumikum ilal ma'had asyarif ," katanya.

Dalam sambutannya Ustaz Firdaus mengatakan, pondok Gontor mempunyai lima kekuatan, pertama kekuatan dari Allah Swt. Kedua mempunyai jiwa filsafat. Ketiga, mempunyai nilai dan ajaran. Keempat adanya kegiatan-kegiatan (belajar dan mengajar). Kelima, mempunyai kedisiplinan.

“Oleh karena itu, pondok harus banyak kegiatan/aktifitas, seperti di kelas, asrama, masjid dan tempat-tempat lainnya. Taharok faina fil harokah barokah,” ujar ustaz Firdaus

Ustaz Firdaus menambahkan jangan sampai kehidupan santri di pondok tanpa  ada kegiatan. Jangan sampai hari-hari santri berjalan tanpa ibadah, hidayah, kerja keras dan dakwah.  Maka itu kegiatan rihlah tarbawiyah harus digunakan sebaik-baiknya.

“Gunakan waktu rihlah ini sebaik baiknya. Catat apa yang antum dengar, lihat dan rasakan. Semua  harus mengandung nilai pendidikan,” imbuhnya.

Usai sambutan kegiatan dilangsungkan dengan tanya jawab antara pengurus OPPM dan KGP dengan Ustaz Firdaus. Kemudian  dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari Gontor ke Ponpes Manahjisuddat dan begitu sebaliknya.  Di waktu yang sama sebelum melanjutkan kunjungan ke Gontor Putri, semua Pengurus OPPM dan KGP menyambangi Universitas Darusalam (Unida).

Selama satu hari penuh pada Jumat (17/1/2020) di Gontor Putra, masing-masing  Pengurus Putra Manahijussadat  meninjau dan  sharing bersama para pengurus OPPM dan KGP Gontor Putra. Mereka pengurus putra mencatat semua kegiatan-kegiatan OPPM dn KGP Gontor sesuai dengan bagaiannya. Kegiatan lainnya setelah sharing dengan pengurus di sana, yaitu  meninjau unit-unit usaha pondok. Kemudian untuk menjalin ukhuwah, antara pengurus dari Manahijussadat dan pengurus Gontor mengadakan kegiatan tanding persahabatan, seperti sepak bola dan olahraga futsal.   

Ponpes Darusalam Gontor Putri

Selepas salat dhuhur dan makan siang Pengurus OPPM dan KGP Putri langsung melanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren Gontor Putri, Mantingan, Ngawi dengan  Jarak tempuh  sekitar 100 km. Sebelum ashar rombongan rilah tarbawiyah  Putri didampingi pembimbing ustazah Siti Bayinah, Ustazah Uun Unayah dan Ketua Rombongan Ustaz Yudi Nurhadi beserta istri tiba Gontor Putri 1.

Setiba di sana Rombongan rihlah turun dari bus dan beristirahat di Wisma yang berada di area parkir bersebelahan dengan Masjid Mahronisa. Wisma untuk Pengurus Putri berada di lantai atas, sementara pembimbing dan ketua rombongan di lantai bawah. Saat itu cuaca kurang bersahabat, hujan mengguyuri Gontor putri.

Ba’da isya  semua pengurus dan pembimbing menuju aula Balai Pertemuan. Sambil menunggu Wakil Pengasuhan,  di ruangan ber-AC para pengurus dan dewan guru antusias menyaksikan  tayangan video aktifitas santriwati di Gontor Putri 1. Selang beberapa menit Ustaz Muhammad Suharto hadir dan duduk di meja paling depan didampingi ketua rombongan ustaz Yudi Nurhadi.

Dalam sambutannya ustaz Yudi menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran pimpinan pondok Manahijussadat karena ada kegiatan mengantar dan melepas salah satu kader pondok untuk studi di Pakistan. Dia juga menyampaikan tetang perkembangan Ponpes Manahijussadat  beberapa tahun terakhir.

“Alhamdulillah, sekarang Ponpes Manahijussdat sedang merampungkan asrama tahfidzul quran. Bahkan sudah bekerjasama dengan salah satu travel haji dan umroh, di mana pihak travel tersebut akan memberikan beasiswa umroh gratis bagi santri yang sudah hafal 20 juz,” kata ustaz Yudi. 

Ustaz Yudi juga menyampaikan harapan dan  permohonan terimakasih atas penerimaan kegiatan rihlah tarbawiyah di Pondok Darusalam Gontor Putri 1.

“Kami juga berharap mendapat arahan dan pembekalan terkait dengan keorganisasian dan kepemimpinan untuk santri-santri kami yang baru saja diangkat menjadi pengurus OPPM dan KGP masa bakti 2020-2021,” imbuhnya. 

Ustaz Suharto mengaku mengapresiasi kegiatan rihlah tarbawiyah pengurus OPPM dan KGP Ponpes Manahijussadat. Dia juga menyambut antusias dan penuh kekeluargaan.”Kami ucapkan selamat datang atas kunjungan pengurus OPPM dan KGP dari Ponpes Manahjussadat,” kata Ustaz Suharto di awal sambutannya.

Ustaz Suharto mengatakan pondok itu harus selalu bergerak (beraktifitas) dan harus selalu  lebih baik kemajuannya setiap waktu. Prinsipnya hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Hidup itu harus bergerak dan menggerakkan, bermanfaat, berjuang dan memperjuangkan.

“Pondok itu lapangan perjuangan. Pondok Gontor berbeda dengan pondok lain, karena Gontor memiliki fiqroh, fikiran dan ide yang besar. Kedua, memiliki sibghoh (jati diri). Ketiga, memiliki khitoh (program). Keempat memiliki ansyithoh (kegiatan-kegiatan),” ujarnya menjelaskan.

Ustaz Suharto menegaskan pondok harus dibela, dijaga, dipelihara supaya pondok menjadi lembaga pendidikan bermutu. Karena itu di pondok diajarkan keislaman, keilmuan dan kemasyarakatan.

“Dalam hal kemasyarakatan, santri dididik pentingnya beroragnisasi. Melalui kegiatan organisasi santri belajar berani bertanggungjawab.Tetapi  Ingat, di dalam organisasi semua bagian itu penting. Tidak ada satu bagian lebih penting dari bagian yang lain,” tegasnya.

Di akhir sambutannya Ustaz Suharto tidak membuka ruang tanya jawab. Beliau beralasan pondok itu ibarat buku di mana setiap orang bisa membaca secara ril apa yang ada di pondok.

“Semua pengurus OPPM dan KGP Manahijussadat usai acara ini dipersilakan meninjau kegiatan-kegiatan yang ada di pondok Gontor Putri,” katanya.

Malam itu juga  kamis , (16 /1/2020)  pukul 21.30 s/d 22.30  pengurus OPPM dan KGP bersama ustazah Siti bayinah dan ustazah Uun Unayah meninjau kegiatan  Jamiatul khitobat, yaitu kegiatan perkumpulan santriwati yang memiliki talenta di bidang public speaking. Di dalam kegiatan ini santriwati dibina dan dikembangkan kemampuan bicara dalam tiga bahasa: Arab, Inggris dan Indonesia. Diharapkan dari kegiatan ini lahir para orator, mubaligoh, motivator dan lain-lain.

Pada Jumat (17/1/2020)  pukul 06.00 s/d 06.30  para pengurus OPPM dan KGP Putri meninjau kegiatan Fun Friday. Kegiatan tersebut merupakan program  dari bagian bahasa Gontor Putri yang bertujuan  untuk mengembangkan kemampuan santriwati dalam bahasa Arab dan Inggris.  Kegiatan berbahasa Arab dan Inggris tersebut  dilaksanakan di hari Jumat dan dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan seperti drama, bernyanyi dan lain-lain.

“Fun Friday itu Jum’at yang menyenangkan. Jadi semua kegiatan di sini untuk pengembangan bahasa asing, Arab dan Inggris. Termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan di sini tidak ada yang berbahasa Indonesia. Lagu dan liriknya memang dari bahasa Indonesia tapi diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Inggris,” terang Pembimbing rihlah Ustazah Bayinah usai meninjau kegiatan Fun Friday.

Setelah rampung meninjau kegiatan Fun Friday,  pukul 06.30 s/d 07.30 pengurus OPPM dan KGP Putri melakukan tanding persahabatan dengan  santriwati Gontor untuk cabang olah raga basket, bulu tangkis, dan  senam.  Tepatnya pukul 08.30 usai sarapan pagi, acara  dilanjutkan dengan kegiatan orientasi dan sharing  di mana masing-masing bagian  Pengurus OPPM dan KGP Putri Manahijussadat melakukan  tanya jawab atau bertukar pikiran dengan para pengurus Gontor putri. Kegiatan ini selesai pukul  11.00. Sedangkan  pada  13.30 s/d 15.00  sebagai kegiatan terakhir diisi dengan mengunjungi unit-unit usaha  Gontor putri yaitu : Annisa bakery (unit usaha pembuatan roti), Annisa beverage (unit usaha minuman) dan  annisa Tailor (unit usaha konveksi).

Wisata Budaya Candi Prambanan

Rihlah tarbawiyah di Gontor Putra dan Putri memberi banyak manfaat bagi pengurus. Selama di sana mereka menyasikan dan merekam seluruh kegiatan itu tidak hanya ditampung dalam memori pikiran, tetapi mengabadikannya dalam tulisan. Kegiatan rihlah tidak berakhir  di sini. Pasca kunjungan di Gontor, rihlah dilanjutkan dengan kegiatan wisata budaya menuju Candi Prambanan. Wisata ini selain sebagai refreshing juga untuk mengetahui lebih luas tentang khazanah  budaya nusantra.

Perjalanan ke Candi Prambanan dilakukan setelah solat ashar, Jumat (17/1/2020). Sebelum menginap di Hotel Sunarko, hampir satu jam mampir di Malioboro jantung kota Yogyakarta. Di sana santriwan dan santriwati termasuk pembimbing menikmati suasana malam di Malioboro. Di kota itu sepanjang tepi jalan berderet kios dan kaki lima menjajakan barang-barang murah, mulai dari pakaian, souvenir, tas, panganan dan lain-lain. Tidak sedikit santri putra dan putri merogoh uang sekedar untuk membeli oleh-oleh berupa  kaus bertuliskan Maliobro atau Yogyakarta.

Meski hanya satu jam, puas rasanya menikmati Malioboro. Kemudian pulang menuju penginapan  Hotel Sunarko, penginanpan yang terbilang sangat sederhana milik alumni Gontor. Di sana rombongan studi tour beristirahat dan menikmati sarapan pagi.   Kini bus rihlah tarbawiyah dengan durasi satu jam tiba di Candi Prambanan  sekira pukul 10.00, Sabtu (18/1/2020).

Saat itu matahari  berdiri kokoh di atas Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang. Cuaca panas tak mematahkan semangat dan antusias para santri  bertadabur mengamati kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi ini. Selain meninjau langsung beberapa candi di sana, mereka juga mengabadikan momen wisata ini dengan berswafoto bersama di depan Candi Prambanan.

Menurut keyakinan agama Hindu Candi Prambanan ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.

Wisata Goa Pindul dan Tebing Bresik

Wisata di Candi Prambanan berakhir  pukul 11.00. Perjalanan dilanjutkan menuju Gua Pindul yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Objek wisatan ini merupakan momen yang paling ditunggu para santri. Di lokasi tersebut para santri akan berpetualang menikmati keindahan alam Goa Pindul.

Rombongan rihlah tiba di Gua Pindul  sekitar pukul 12.30. Sebelum beraksi peserta rihlah dan para pembimbing menunaikan salat jama’ takhir. Setelah itu  tiba saatnya menyusuri Gua Pindul yang dilakukan dengan cara menaiki ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua, kegiatan ini dikenal dengan istilah cave tubing.

 Aliran sungai bawah tanah dimulai dari mulut gua sampai bagian akhir gua, di dalam gua terdapat bagian sempit yang hanya bisa dilewati satu ban pelampung, sehingga semua santri putra dan putri secara terpisah akan bergantian satu per satu untuk melewati bagian ini.  Goa Pindul ini mempunyai panjang sekitar 350 meter dengan lebar 5 meter dan kedalaman air yang mencapai 5-12 meter. Goa ini terbagi ke dalam 3 zona, yaitu zona terang, zona remang, dan zona gelap.

Pertama kalinya, para santri dan pengunjung lainnya  diajak  menjelajahi zona terang yang ada di pintu masuk Goa Pindul. Dikatakan zona terang, karena cahaya matahari masih menerangi sudut-sudut Goa dan membuat keindahan dinding-dinding Goa Pindul masih terasa sangat jelas. Keindahan stalaktit yang menggantung serta ornament-ornamen alam yang begitu indah menjadi daya tarik tersendiri saat menyusuri Goa Pindul

Dan zona kedua, yaitu zona remang merupakan area di mana cahaya matahari yang masuk agak minim. Sehingga pemandangan yang ada di dalam Goa Pindul memang terlihat samar-samar. Di dalam Goa ada pemandu wisata membawa lampu senter untuk menerangi perjalanan. Zona ini dijadikan sebagai ternak burung wallet. Sehingga para santri bisa melihat atas Goa yang berhiaskan rumah-rumah wallet. Selain itu, stalaktit dan stalaktit yang ada di zona ini lebih banyak dibandingkan dengan zona sebelumnya serta dengan berbagai bentuk yang variatif.

Dan di zona terakhir, rombongan rihlah menyusuri lorong yang begitu gelap dan pekat tanpa adanya cahaya sedikitpun yang memasuki goa. Dan di zona ketiga ini, pemandu biasanya akan mematikan lampu dan meminta wisatawan untuk juga tidak menghidupakn penerangan. Sehingga bisa dirasakan sekali bagaimana keindahan alam dari Sang Pencipta yang begitu luar biasa. Setelah itu perjalanan menuju ke pintu luar Goa Pindul. Di tempat terakhir ini sebagian santri memanfaatkan waktu untuk berenang sejenak.

Setelah lelah berpetualang di Gua Pindul, para santri mandi lantas menggati pakain dan kemudian dijamu dengan makan sore di sawung bambo, sambil menikmati pemandangan alam, pegunungan dan persawahan.

Masih ada wisata lain, desetinasi berlangsung ke Taman wisata Tebing Breksi, tempat wisata alam di Jogja. Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini merupakan perbukitan batuan breksi. Tebing batuan breksi yang memiliki corak yang indah menjadi daya tarik tersendiri bagi para  wisatawan.

Rombongan rihlah tiba di objek wisata ini waktu menjelang salat isya. Setelah melaksanakan salat jama takhir, seluruh pengurus OPPM dan KGP serta para pembimbing berkumpul di atas puncak tebing. Karena di malam hari, di atas puncak tebing rombongan tour tidak bisa melihat lanskap Candi Sojiwan, Candi Barong dan Candi Prambanan, tak hanya itu kemegahan Gunung Merapi juga bisa dinikmati.

Perkumpulan di atas tebing itu kegiatan diisi dengan evaluasi dan motivasi oleh ustaz Furqon, ustaz Yudi Nurhadi dan Ustaz Andre Manhbuby. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi seluruh rangkaian kegiatan rihlah sekaligus memotivasi para pengurus OPPM dan KGP agar setelah tiba di Pondok memiliki semangat dan optimis memajukan organisasi.

Dari Tebing Breksi, rombongan rihlah menuju sentra pembuatan Bakpia, yakni sejenis kue dengan isi kacang ijo. Ada banyak merek Bakpia yang beredar di Yogyakarta, namun rombongan memilih salah satu merek yang melegenda yaitu Bakpia Pathok 25 yang sudah menjadi pilihan oleh-oleh khas Yogyakarta sejak tahun 1948. Tidak sedikit para santri dan dewan guru membeli oleh-oleh tersebut.

Wisata terakhir, meski tidak termasuk program rihlah, pada Minggu (18/1/2020) rombongan tiba di objek wisata kebun binatang Ragunan Jakarta sekitar pukul 11.30 Wib. Di lokasi ini para santri didamping dewan guru selain menikmati suasana alam juga menyaksikan satwa-satwa. Kegiatan ini kemudian diakhiri dengan makan siang bersama di tepi danau nan indah.

Setelah itu, sore sekira pukul 17.00 Wib, dua bus dari Maha Travel & Tour kembali mengantarkan semua rombongan rihlah tarbawiyah ke Ponpes Manahijussadat ––yang tiba sekira pukul 19.30 Wib. (*)