Monday, November 27, 2017

MA MANAHIJUSSADAT BERPRESTASI DALAM KEMAH ILMIAH FISIKA 2017

KEMAH ILMIAH FISIKA 2017
MGMP FISIKA KABUPATEN LEBAK
Wanasalam, Sabtu-Ahad 25-26 Nopember 2017

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika Kabupaten Lebak menyelenggarakan Kemah Ilmiah Fisika 2017 yang bertempat di SMA Negeri 1 Kec. Wanasalam Kab. Lebak. Dengan tema “Melalui Kemah Ilmiah ini MGMP Fisika Kabupaten Lebak Kita Tingkatkan Kualitas, Inovasi Guru dan Siswa”, diharapkan peran serta guru dan siswa dalam hal kualitas, inovasi baik guru dan siswa.
Dan Alhamdulillah dengan dukungan penuh dari Pimpinan Pondok Pesantren Modern Manahijussadat Drs. KH. Sulaiman Effendi, M.Pd.I dan tentu saja Direktur Tarbiyatul Al Islamiyah sekaligus Kepala Madrasah Aliyah (MA) Manahijussadat Ust. Hasan Asyari, S.Pd.I, M.Pd yang senantiasa mendukung setiap kegiatan. Apalagi ini kegiatan atau lomba yang bisa dikatakan bukan berbasis keagamaan, tetapi sains yang mungkin selama ini agak “dikesampingkan” dalam pendidikan di Pondok. Tapi dengan tekad untuk selalu ingin maju dalam segala bidang, MA Manahijussadat bisa berkiprah dan mengikuti perkemahan yang mayoritas diikuti oleh sekolah berbasis umum yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kabupaten Lebak Provinsi Banten.  
Berbagai kegiatan/lomba yang diikuti oleh Madrasah Aliyah (MA) Manahijussadat Cibadak, yang merupakan satu satunya jenjang Aliyah yang mengikuti Kemah Ilmiah Fisika, dan yang mendapat prestasi adalah lomba peluncuran roket air*, yang untuk kali ini ditentukan dari jarak terjauh untuk mencari pemenangnya.
*Roket air adalah salah satu jenis roket yang menggunakan air sebagai bahan bakarnya. Wahana tekan yang berfungsi sebagai mesin roket biasanya terbuat dari botol plastik bekas minuman ringan. Air dipaksa keluar oleh udara yang bertekanan, biasanya udara yang telah terkompresi.
Istilah "aquajet" telah digunakan di bagian Eropa, namun lebih dikenal umum dengan "roket air" dan di beberapa tempat mereka juga disebut sebagai "roket botol" (yang dapat membingungkan sebagai tradisional istilah ini merujuk pada sebuah kembang api di tempat lain).

Mesin roket air yang paling umum digunakan untuk mendorong model roket, tetapi juga telah digunakan pada model perahu, mobil, dan roket-dibantu glider. Roket air juga populer di sekolah percobaan sains.( https://id.wikipedia.org/wiki/Roket_air)
Perkemahan Ilmiah Fisika 2017 yang berlangsung dari hari Sabtu-Ahad 25-26 November 2017 ini diikuti oleh 82 peserta dari 18 sekolah se Kabupaten Lebak. Dan pemenangnya adalah sebagai berikut.
Juara ke 1 MA Manahijussadat
Juara 2 SMA N 1 Kalanganyar
Juara 3 SMA N 1 Bayah
Para pemenang berhak mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dari panitia yaitu MGMP Fisika Lebak.

Menurut Kepala MA Manahijussadat Ust. Hasan Asyari, S.Pd.I, M.Pd, ini semakin membuktikan motto “Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah”, yang secara etimologis, tidak ada bedanya antara madrasah dan sekolah, selain dari penyebutannya saja. Hal ini menegaskan bahwa ilmu sains terkandung dalam Al-Qur’an, bahkan para ilmuwan Islam telah menguasai ilmu sains dengan baik dan tentu saja lebih dahulu menemukannya dibandingkan orang-orang dari benua Eropa atau Amerika. Contoh kecil saja teori algoritma dan al Jabar dalam ilmu matematika, ilmu kedokteran oleh Ibnu Sina atau biasa orang Barat menyebutnya Aviecina. 

Monday, November 20, 2017

KH. Sulaiman Effendi Sukses Usaha Sapi Herbal

KH. Sulaiman Effendi Sukses Usaha Sapi Herbal
Oleh : Subkhan Rois
KH Sulaiman Efendi, begitulah nama Beliau. Meskipun lahir di kota Medan, namun Beliau memilih menuntut ilmu di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur. Setelah lulus Beliau sempat mengajar di Pondok Pesantren Daar El Qolam di Gintung beberapa tahun, kemudian terpikir untuk membuka pondok pesantren sendiri.
Sekitar tahun 1997, Beliau mulai membuka pondok pesantren kecil di daerah Cibadak, Rangkas Bitung dengan nama Pondok Pesantren Manahijussadat. Dengan menempati area kebun kosong seluas beberapa hektar, pondok kecil itu pun mulai membimbing para santrinya. Tahun demi tahun pondok itu tumbuh berkembang, seiring dengan jumlah santri yang bertambah banyak. Kini pada tahun ke-20, pondok itu sudah memiliki 20 kelas dengan jumlah santri tak kurang dari 700 santri putra dan putri, dengan pengembangan lokasi pondok sudah hampir mencapai 30 hektar.
Tak puas dengan kesuksesan membina ratusan santri, sebagai pimpinan pondok, KH Sulaiman Effendi mencoba membuat terobosan baru dengan berternak sapi. Usaha ini dimulai sejak lima tahun silam. Awalnya hanya memelihara beberapa ekor sapi, yang dipelihara dengan cara tradisional. Artinya sapi dipelihara dengan cara diberi makan rumput yang tumbuh subur di sekitar pondok pesantren. Tak puas dengan metode ini, Beliau lalu mencoba menggali informasi dari berbagai sumber mengenai cara berternak sapi yang cepat menghasilkan keuntungan. Dari sumber itulah, akhirnya terfikir untuk membuat tehnik penggemukkan sapi dengan lebih serius dan profesional. Maka mulailah dibuat kandang di belakang area pondok, khusus untuk memelihara sapi.
Kandang itu berukuran lumayan luas, dengan kapasistas bisa menampung sapi sebanyak 100 ekor. Menjelang Hari Raya Idul Adha tahun kemarin, jumlah sapi yang berhasil digemukkan dan dijual sudah mencapai 80 ekor. Sedangkan untuk tahun ini, ditargetkan bisa menjual minimal 100 ekor sapi. Mengenai harga, dipatok Rp. 60.000 per kilo dari bobot sapi. Jadi sebelum dijual, sapi akan ditimbang terlebih dulu.
Ada hal unik yang patut kita cermati dari tehnik penggemukan sapi ini. Ternyata tehnik yang digunakan jauh berbeda dengan tehnik penggemukkan yang biasa dilakukan oleh peternak sapi pada umumnya. Tehnik yang Beliau gunakan adalah penggemukkan sapi dengan cara herbal. Artinya, mulai dari makanan sapi dan nutrisi yang diberikan, semuanya berasal dari bahan herbal. Bahkan dijamin tidak menggunakan bahan kimia sedikitpun. Sehingga Beliau menegaskan, jika sapinya ini adalah sapi herbal.
Mengenai tehnik perawatan, Beliau pun bersedia berbagi sedikit cerita. Setiap pagi, sapi-sapi ini selalu dimandikan dan dibersihkan kandangnya. Setelah itu diberi makan sisa kulit jagung, yang diambil dari pasar sayur di daerah Rangkasbitung. Pada siang dan sore hari, baru diberi makan rumput gajah. Selain makanan pokok itu, sapi juga diberi nutrisi tambahan sekali sehari setiap pagi. Nutrisi yang diberikan berupa ampas olahan kurma yang sudah dicampur dedak dan cairan limbah sari kurma. Cara memberikannya, ampas olahan kurma yang sudah dicampur dedak itu, kemudian diberi sedikit cairan sisa olahan sari kurma, kemudian diaduk dalam ember lalu diminumkan ke sapi.
Kebutuhan pemakaian ampas olahan kurma yang sudah berjalan saat ini, untuk 27 ekor sapi yang dipelihara, bisa menghabiskan 1 ton dalam waktu 2-3 minggu. Kedua bahan tersebut ternyata khusus dipesan dari daerah Bandung, dengan sekali pesan minimal 4 ton.
Foto Ampas Olahan Kurma Dicampur Dedak
Foto Cairan Sisa Olahan Sari Kurma
Nutrisi dari ampas olahan kurma dan sisa olahan sari kurma ini, ternyata sangat efektif membuat sapi menjadi sehat. Bahkan dalam waktu satu tahun, bisa membuat sapi yang semula kurus menjadi gemuk serta siap untuk dijual.
Sapi Baru Masuk Kandang
Foto Sapi Sudah Digemukkan
Lebih lanjut KH. Sulaiman Effendi menuturkan, hasil dari tehnik penggemukan secara herbal ini selain menghasilkan sapi yang higienis, juga menghasilkan sapi yang memiliki kandungan lemak lebih sedikit pada dagingnya jika dibandingkan dengan sapi lain. Hal ini sudah terbukti dari hasil pemotongan pada tahun kemarin.
Untuk mendapatkan sapi yang ingin digemukkan, Beliau sengaja menghubungi para penjual sapi atau peternak sapi yang gagal menjual sapinya pada Idul Adha tahun kemarin. Berapapun jumlahnya semua dibeli tanpa membeda-bedakan jenis sapi. Baik itu Jenis Sapi Brahma, Sapi Bali atau Sapi BX (campuran), semua dibeli dengan harga pantas. Tentu saja hal ini selain bisa menolong para peternak yang kesulitan modal dalam merawat sapi-sapinya, juga sangat memudahkan untuk mendapatkan sapi yang akan digemukkan.
Usaha ini ternyata menuai kesuksesan dengan keuntungan yang cukup besar. Bahkan mendapatkan perhatian khusus dari bupati Lebak, sebagai percontohan bagi masyarakat sekitar yang ingin membuka usaha serupa.