Sunday, August 7, 2016

Khutbatul Arsy



Khutbatul Arsy Pondok Pesantren Modern Manahijussadat XIX
Rabu, 03 Agustus 2016


Apel Perkenalan Khutbatul Arsy senantiasa digelar setiap tahun di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai  ajang pengenalan  bagi santri baru terhadap rangkaian kegiatan – kegiatan pondok baik aspek akademik maupun ekstrakurikuler.  Apel upacara Perkenalan Khutbatul Arsy ke-XIX untuk tahun pelajaran 2016-2017 yang diselenggarakan di Lapangan Bola pada hari Rabu, (03/8)  itu dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan kreativitas para santri.
Kegiatan yang berlangsung lebih dari satu jam ini disambut para santri dengan antusias. Dalam kegiatan tersebut para pengurus OPPM dan KGP menyuguhkan sejumlah keterampilan, seperti Parade Kendaraan, Tapak Suci, Paspi  LKBB, Persemada, dan lain-lain.


Pembimbing Khutbatul Arsy, Ustadz Panur Muhammad Sobirun, S.Pd.I mengatakan, kegiatan khutbatul arsy bukan saja sekadar mengenalkan kegiatan-kegiatan pondok, tetapi kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan-perlombaan edukatif dan kreatif.
“Semarak Khutbatul Arsy diharapkan menjadi media pengembangan minat dan bakat santri di segala bidang. Sehingga santri mampu berkarya secara kreatif, inovatif dan mandiri,” ujarnya.
Kegiatan perkenalan khutbatul arsy juga merupakan media ta’aruf bagi santri baru agar mengetahui tentang disiplin dan tata cara hidup di pondok. Orientasi kegiatan khutbatul arsy  juga memberikan pemahaman agar santri baru tidak keliru menilai kegiatan-kegiatan selama hidup di lingkungan pondok.
Hal itu disampaikan KH. Sulaiman Effendi saat memberi sambutan pada acara Perkenalan Khutbtul Arsy ke-XVIII di Pondok Pesantren Manahijussadat, Rabu(03/8/2016).
Ia menjelaskan, disiplin dan berbagai kegiatan di pondok merupakan sarana pendidikan agar santri mampu bersabar dan bertanggungjawab.
“Mengikuti berbagai peraturan atau disiplin seperti antri, masuk sekolah tepat waktu, sholat berjamaah hendaknya dipahami sebagai instrumen pendidikan agar santri memiliki mental sabar dan bertanggungjawab,” ungkapnya.
 “Para santri harus berani menghadapi berbagai tantangan, jika santri tidak berani menghadapi tantangan itu namanya santri pengecut,” katanya. 

No comments:

Post a Comment