Khutbatul Arsy Pondok Pesantren Modern Manahijussadat XIX
Rabu, 03 Agustus 2016
Apel
Perkenalan Khutbatul Arsy senantiasa digelar setiap tahun di Pondok Pesantren Modern
Manahijussadat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai ajang pengenalan bagi santri baru terhadap rangkaian kegiatan –
kegiatan pondok baik aspek akademik maupun ekstrakurikuler. Apel upacara Perkenalan Khutbatul Arsy ke-XIX
untuk tahun pelajaran 2016-2017 yang diselenggarakan di Lapangan Bola pada hari
Rabu, (03/8) itu dimeriahkan dengan
berbagai atraksi dan kreativitas para santri.
Kegiatan
yang berlangsung lebih dari satu jam ini disambut para santri dengan antusias.
Dalam kegiatan tersebut para pengurus OPPM dan KGP menyuguhkan sejumlah
keterampilan, seperti Parade Kendaraan, Tapak Suci, Paspi LKBB, Persemada, dan lain-lain.
Pembimbing
Khutbatul Arsy, Ustadz Panur Muhammad Sobirun, S.Pd.I mengatakan, kegiatan
khutbatul arsy bukan saja sekadar mengenalkan kegiatan-kegiatan pondok, tetapi
kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan-perlombaan edukatif dan kreatif.
“Semarak
Khutbatul Arsy diharapkan menjadi media pengembangan minat dan bakat santri di
segala bidang. Sehingga santri mampu berkarya secara kreatif, inovatif dan
mandiri,” ujarnya.
Kegiatan
perkenalan khutbatul arsy juga merupakan media ta’aruf bagi santri baru agar
mengetahui tentang disiplin dan tata cara hidup di pondok. Orientasi kegiatan
khutbatul arsy juga memberikan pemahaman
agar santri baru tidak keliru menilai kegiatan-kegiatan selama hidup di
lingkungan pondok.
Hal itu
disampaikan KH. Sulaiman Effendi saat memberi sambutan pada acara Perkenalan
Khutbtul Arsy ke-XVIII di Pondok Pesantren Manahijussadat, Rabu(03/8/2016).
Ia
menjelaskan, disiplin dan berbagai kegiatan di pondok merupakan sarana
pendidikan agar santri mampu bersabar dan bertanggungjawab.
“Mengikuti
berbagai peraturan atau disiplin seperti antri, masuk sekolah tepat waktu,
sholat berjamaah hendaknya dipahami sebagai instrumen pendidikan agar santri
memiliki mental sabar dan bertanggungjawab,” ungkapnya.
“Para santri harus berani menghadapi berbagai
tantangan, jika santri tidak berani menghadapi tantangan itu namanya santri
pengecut,” katanya.
No comments:
Post a Comment