Monday, July 30, 2018

PPSB Pontren Manahijussadat Melayani Setulus Hati


PANITIA PENERIMAAN SANTRI BARU (PPSB) 2018-2019
PONDOK PESANTREN MODERN MANAHIJUSSADAT
CIBADAK RANGKASBITUNG KAB. LEBAK – BANTEN

PPSB Pontren Manahijussadat Melayani Setulus Hati
 Melayani Setulus Hati, demikian moto Panitia Penerimaan Santri Baru (PPSB) tahun ajaran 2018. Peningkatan pelayanan prima dan terpadu diterapkan PPSB dengan melibatkan sebagian dewan guru dan para santri senior guna menyambut kedatangan para santri baru.

Pada Ahad (15/7/2018) para santri baru sebanyak 208 orang tiba di pondok. Selain menitipkan anak ke Pondok, kehadiran para wali santri juga menjadi ajang silaturahmi dengan dewan guru dan pengasuh Pondok Pesantren. Karena itu kedatangan orangtua santri layaknya tamu yang harus dimuliakan dan dijamu dengan pelayanan sepenuh hati.
Sistem pelayanan model ini merujuk pada sabda nabi “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam”. [HR. Bukhari].

Moto “Melayani Setulus Hati” diimplementasikan sejak kali pertama orangtua santri baru tiba di Pondok. Mereka disambut dengan ramah oleh para petugas dari kalangan santri senior. Kemudian orangtua santri juga diantar ke tempat registrasi. Di lokasi pendaftaran ulang itu segala kebutuhan santri dipenuhi, seperti seragam, kasur dan lemari. Para santri dan santriwati terdiri kelas 5 dan 6 taksegan mengulurkan tangan untuk membawa segala barang kebutuhan santri itu ke asramanya masing-masing.

Setiba di asrama, para wali santri disambut oleh masing-masing ketua kamar. Pada saat itu juga ketua kamar mengenalkan diri kepada para orangtua santri, bahwa merekalah yang akan membimbing dan mengayomi anak-anak selama berada di asrama. Tidak sedikit dari kalangan para orangtua yang kemudian menitipkan anak-anaknya kepada ketua kamar.

Ketua PPSB Ustazah Siti Bayinah mengungkapkan paradigma melayani setulus hati sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, karena kehidupan di pesantren sudah diajarkan tentang adab/akhlaq memperlakukan tamu dengan sebaik-baiknya.
 

“Jadikanlah setiap apa yang kita kerjakan dalam kehidupan hanyalah berorientasi untuk pengabdian kita kepada Pencipta kita dan pelayanan kepada orang lain. Kesadaran ini, dapat menjadikan pekerjaan adalah bagian dari ibadah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah dan kepada orang lain,”ungkapnya.

Muhammad Hammas Al-aziz santri kelas 5 menuturkan dirinya mengaku senang bisa membantu wali santri baru. “Saya takmalu mengangkat barang-barang wali santri. Ini tugas mulia,” katanya.
Hal senada juga dialami Rizka Shofaira kelas V IPS. Ia membantu membawa perlengkapan kebutuhan santri baru, seperti kasur, tas, ember dan lain-lain. “Saya senang bisa bantu wali santri. Karena dulu waktu saya masuk pesantren, orangtua saya juga dibantu sama kakak kelas," tuturnya.

Selain itu, pengasuh Pondok Drs KH Sulaiman Effendi, M.Pd.I menegaskan bahwa keterlibatan para santri dan santriwati membantu kelancara PPSB sama sekali tidak bertujuan untuk memperkerjakan mereka, tetapi semata-mata untuk kepentingan pendidikan.
“Para santri dan santriwati yang membantu kelancaran PPSB dan menyambut kedatangan wali santri baru merupakan implementasi akhlaqul karimah yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan,” tandasnya. (*/Yudi)




No comments:

Post a Comment