PANITIA
PENERIMAAN SANTRI BARU (PPSB) 2018-2019
PONDOK
PESANTREN MODERN MANAHIJUSSADAT
CIBADAK
RANGKASBITUNG KAB. LEBAK – BANTEN
PPSB Pontren
Manahijussadat Melayani Setulus Hati
Melayani Setulus Hati, demikian moto Panitia
Penerimaan Santri Baru (PPSB) tahun ajaran 2018. Peningkatan pelayanan prima
dan terpadu diterapkan PPSB dengan melibatkan sebagian dewan guru dan para
santri senior guna menyambut kedatangan para santri baru.
Pada Ahad (15/7/2018) para santri baru
sebanyak 208 orang tiba di pondok. Selain menitipkan anak ke Pondok, kehadiran
para wali santri juga menjadi ajang silaturahmi dengan dewan guru dan pengasuh
Pondok Pesantren. Karena itu kedatangan orangtua santri layaknya tamu yang
harus dimuliakan dan dijamu dengan pelayanan sepenuh hati.
Sistem pelayanan model ini merujuk pada sabda
nabi “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan
tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia
menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam”. [HR. Bukhari].
Moto “Melayani Setulus Hati”
diimplementasikan sejak kali pertama orangtua santri baru tiba di Pondok.
Mereka disambut dengan ramah oleh para petugas dari kalangan santri senior.
Kemudian orangtua santri juga diantar ke tempat registrasi. Di lokasi
pendaftaran ulang itu segala kebutuhan santri dipenuhi, seperti seragam, kasur
dan lemari. Para santri dan santriwati terdiri kelas 5 dan 6 taksegan
mengulurkan tangan untuk membawa segala barang kebutuhan santri itu ke
asramanya masing-masing.
Setiba di asrama, para wali santri disambut
oleh masing-masing ketua kamar. Pada saat itu juga ketua kamar mengenalkan diri
kepada para orangtua santri, bahwa merekalah yang akan membimbing dan mengayomi
anak-anak selama berada di asrama. Tidak sedikit dari kalangan para orangtua
yang kemudian menitipkan anak-anaknya kepada ketua kamar.
Ketua PPSB Ustazah Siti Bayinah mengungkapkan
paradigma melayani setulus hati sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, karena kehidupan
di pesantren sudah diajarkan tentang adab/akhlaq memperlakukan tamu dengan
sebaik-baiknya.
“Jadikanlah setiap apa yang kita kerjakan
dalam kehidupan hanyalah berorientasi untuk pengabdian kita kepada Pencipta
kita dan pelayanan kepada orang lain. Kesadaran ini, dapat menjadikan pekerjaan
adalah bagian dari ibadah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah dan
kepada orang lain,”ungkapnya.
Muhammad Hammas Al-aziz santri kelas 5
menuturkan dirinya mengaku senang bisa membantu wali santri baru. “Saya takmalu
mengangkat barang-barang wali santri. Ini tugas mulia,” katanya.
Hal senada juga dialami Rizka Shofaira kelas
V IPS. Ia membantu membawa perlengkapan kebutuhan santri baru, seperti kasur,
tas, ember dan lain-lain. “Saya senang bisa bantu wali santri. Karena dulu
waktu saya masuk pesantren, orangtua saya juga dibantu sama kakak kelas,"
tuturnya.
Selain itu, pengasuh Pondok Drs KH Sulaiman Effendi, M.Pd.I menegaskan bahwa keterlibatan para santri dan santriwati membantu kelancara PPSB sama sekali tidak bertujuan untuk memperkerjakan mereka, tetapi semata-mata untuk kepentingan pendidikan.
“Para santri dan santriwati yang membantu
kelancaran PPSB dan menyambut kedatangan wali santri baru merupakan
implementasi akhlaqul karimah yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan,”
tandasnya. (*/Yudi)
No comments:
Post a Comment