Akal Dan Ilmu
Oleh: Ma'zum, S.Pd
Tulisan berikut
merupakan intisari dari Khutbah Drs.KH. Sulaiman Effendi, M.Pd.I. Jum'at, 16
Februari 2018 M di Masjid At-Ta'awun, Pondok Pesantren Modern Manahijussadat.
Dengan sedikit penambahan yang menyesuaikan dengan kaidah penulisan. Namun
tidak mengurangi esensinya.
Manusia yang
memiliki akal, tidak lengkap jika tidak memiliki ilmu. Sebagaimana Allah Swt.
Menciptakan makhluknya berpasang-pasangan. Maka, bagi akal pasangannya adalah
ilmu. Lelaki yang belum memiliki pasangan, tidak lengkap hidupnya. Begitupun
dengan sebaliknya.
Untuk itu, dalam
perjalanan mencari ilmu perlu kiranya seorang memperhatikan perkataan Sahabat
Nabi Muhammad Saw. yang disebut sebagai Gerbangnya Ilmu, yakni Ali Bin Abi
Thalib Karramallahu Wajhahu. Beliau Kw, pernah mengatakan, "Wahai
Saudaraku, kamu tidak akan pernah mendapatkan ilmu kecuali dengan enam hal:
1. Zaka, kecerdasan.
2. Hirsun, rakus
terhadap ilmu.
3. Ijtihad,
bersungguh-sungguh.
4. Suhbatu Ustazin,
bergaul dengan guru.
5. Dirham, bekal.
6. Tulu zaman, waktu
yang panjang."
Zaka, kecerdasan.
Insya Allah, kita semua yang ada di sini diberikan kecerdasan oleh Allah Swt.
Dan kecerdasan adalah tolok ukur utama untuk mendapatkan ilmu.
Hirsun, rakus
terhadap ilmu. Seseorang yang menuntukt ilmu harus memili rasa keingintahuan
yang besar. Sebagaimana dalam bahasa arab, penuntut ilmu disebut sebagai
thalib. Dan kata murid, berasal dari kata dasar aroda-yuridu, fahuwa muridun.
Yakni orang yang ingin (terhadap ilmu).
Ijtihad,
bersungguh-sungguh. Karena menuntut ilmu butuh kesungguhan dan bekal untuk
mencapainya.
Suhbatu Ustazin,
bergaul dengan guru. Yakni seharusnya bagi seorang murid untuk bersikap yang
baik terhadap guru. Tidak seperti saat ini yang telah terjadi banyak
pelanggaran, hingga berujung pada pembunuhan terhadap guru. Saya yakin dan
haqqul yakin, siswa yang seperti ini tidak berkah ilmunya.
Tulu zamanin, waktu
yang panjang. Sebagaimana santri yang dididik di Pondok Pesantren, dalam
perjalanan menuntut ilmu butuh kesabaran. Termasuk kesabaran dari para wali santri yang menjenguk dan
mengantarkan anaknya.
No comments:
Post a Comment