Saturday, February 17, 2018

Akal Dan Ilmu

Akal Dan Ilmu
Oleh: Ma'zum, S.Pd


Tulisan berikut merupakan intisari dari Khutbah Drs.KH. Sulaiman Effendi, M.Pd.I. Jum'at, 16 Februari 2018 M di Masjid At-Ta'awun, Pondok Pesantren Modern Manahijussadat. Dengan sedikit penambahan yang menyesuaikan dengan kaidah penulisan. Namun tidak mengurangi esensinya.

Manusia yang memiliki akal, tidak lengkap jika tidak memiliki ilmu. Sebagaimana Allah Swt. Menciptakan makhluknya berpasang-pasangan. Maka, bagi akal pasangannya adalah ilmu. Lelaki yang belum memiliki pasangan, tidak lengkap hidupnya. Begitupun dengan sebaliknya.

Untuk itu, dalam perjalanan mencari ilmu perlu kiranya seorang memperhatikan perkataan Sahabat Nabi Muhammad Saw. yang disebut sebagai Gerbangnya Ilmu, yakni Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu. Beliau Kw, pernah mengatakan, "Wahai Saudaraku, kamu tidak akan pernah mendapatkan ilmu kecuali dengan enam hal:

1. Zaka, kecerdasan.
2. Hirsun, rakus terhadap ilmu.
3. Ijtihad, bersungguh-sungguh.
4. Suhbatu Ustazin, bergaul dengan guru.
5. Dirham, bekal.
6. Tulu zaman, waktu yang panjang."

Zaka, kecerdasan. Insya Allah, kita semua yang ada di sini diberikan kecerdasan oleh Allah Swt. Dan kecerdasan adalah tolok ukur utama untuk mendapatkan ilmu.

Hirsun, rakus terhadap ilmu. Seseorang yang menuntukt ilmu harus memili rasa keingintahuan yang besar. Sebagaimana dalam bahasa arab, penuntut ilmu disebut sebagai thalib. Dan kata murid, berasal dari kata dasar aroda-yuridu, fahuwa muridun. Yakni orang yang ingin (terhadap ilmu).


Ijtihad, bersungguh-sungguh. Karena menuntut ilmu butuh kesungguhan dan bekal untuk mencapainya.

Suhbatu Ustazin, bergaul dengan guru. Yakni seharusnya bagi seorang murid untuk bersikap yang baik terhadap guru. Tidak seperti saat ini yang telah terjadi banyak pelanggaran, hingga berujung pada pembunuhan terhadap guru. Saya yakin dan haqqul yakin, siswa yang seperti ini tidak berkah ilmunya.


Tulu zamanin, waktu yang panjang. Sebagaimana santri yang dididik di Pondok Pesantren, dalam perjalanan menuntut ilmu butuh kesabaran. Termasuk kesabaran dari   para wali santri yang menjenguk dan mengantarkan anaknya.

No comments:

Post a Comment