Sunday, March 27, 2016

Panca Jiwa Pondok

Panca Jiwa Pondok (Jiwa ke-5 Bebas)
(Drs. KH. Sulaiman Effendi, M.Pd.I)
Pengasuh Pondok Pesantren Modern Manahijussadat



Yang dimaksud dengan jiwa bebas di sini adalah bebas dalam berfikir, bebas dalam berpendapat dan memberikan ide yang positif dan bebas pula dalam menentukan masa depan dalam memilih jalan hidup di dalam masyarakat kelak setelah tamat dari pondok.
Dalam prakteknya disiplin dan aturan-aturan yang berlaku di dalam pondok ditentukan oleh santri senior dengan cara bermusyawarah setiap pergantian Pengurus OPPM (Organisasi Pelajar Pesantren Manahijussadat) dengan dibimbing oleh majelis guru dan hasilnya disetujui oleh Pimpinan Pondok, kemudian disosialisasikan kepada santri dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan ada usulan dan masukan dari santri yang disampaikan kepada Pimpinan Pondok dengan cara bijak. Kemudian usulan itu diterima dan dipraktekkan dalam kehidupan santri.
Hanya saja dalam kebebasan ini seringkali kita temui unsur-unsur negatif, yaitu apabila kebebasan itu disalahgunakan sehingga terlalu bebas (liberal) sehingga kehilangan arah, tujuan dan prinsip. Sebaliknya ada pula yang terlalu bebas untuk tidak dipengaruhi oleh pihak luar dan terlalu berpegang kepada tradisi lama sehingga tertutup rapat-rapat dari perubahan karena mengganggap bahwa tradisi lama itu yang paling baik dan menutup mata dari situasi dan kondisi yang ada.
Ini juga tentunya tidak baik karena terlalu terikat dengan apa yang telah diketahuinya saja dan tidak mau menerima masukan yang membangun.  
Maka kebebasan di sini harus dikembalikan kepada fitrahnya, yaitu bebas dalam garis-garis disiplin yang positif dengan penuh tanggung jawab, baik dalam kehidupan di pondok ataupun di tengah-tengah masyarakat luas dengan memegang prinsip :
المحافظة على القديم الصالح
والأخذ بالجديد الأصلح
“Memelihara nilai-nilai lama yang baik tanpa mengabaikan nilai-nilai positif yang datang kemudian”.

Lima jiwa inilah yang harus mewarnai suasana kehidupan Pondok Pesantren dan harus dipertahankan dan harus pula tertanam dalam jiwa santri sehingga melekat dalam dirinya dan selalu ditumbuh kembangkan baik dalam kehidupan pondok ataupun di tengah-tengah masyarakat dan jiwa ini pulalah yang membuat pondok ini  hidup, maju dan berkembang.






 Kegiatan Organisasi Pelajar Pesantren Manahijussadat (OPPM)


No comments:

Post a Comment