Monday, March 28, 2016

Pendidikan



HAKIKAT PENDIDIKAN
(Drs. KH. Sulaiman Effendi, M.Pd.I)
Pengasuh Pondok Pesantren Modern Manahijussadat Serdang

          Agama Islam diturunkan Allah SWT melalui Rasulullah SAW di tengah-tengah masyarakat Arab yang sedang dilanda dekadensi/kehancuran akhlak yang sangat parah dengan kondisi sebagai berikut :
-      Banyak oranga tua yang membunuh anaknya sendiri tanpa ada perasaan belas kasihan dengan alasan karena anak akan menambah beban hidup.
-      Golongan yang lemah semakin tidak berdaya akhirnya tumbuh suburlah apa yang dinamakan dengan perbudakan. Manusia tidak lagi berharga apalagi bermartabat karena sudah diperjualbelikan layaknya harta benda.
-      Sebaliknya si kaya dan penguasa semakin berkuasa seakan-akan bisa berbuat apa saja tanpa ada batas dan aturan.
-      Perkelahian sudah menjadi kebanggaan dan terjadilah pertumpahan darah sehingga nyawa sudah tidak ada lagi harganya.
Pokoknya kebobrokan moral sudah mencapai puncak kehancuran peradaban umat manusia. Untuk memperbaiki kondisi yang buruk itu Allah SWT mengutus seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri dengan misi besar  yaitu merubah budaya dan moral yang hancur. Dengan tegas Rasulullah SAW menyampaikan misi tersebut dengan ungkapan :



إِنَّمَا بُعِثْتث لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ
 
 



”Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan budi pekerti yang mulia”.

Mari kita melihat kondisi riil masyarakat kita sekarang ini :
-      Masyarakat kita saat ini sangat mudah di provokasi, gampang di adu domba sehingga sering terjadi tawuran dan perkelahian yang banyak menyebabkan hilangnya nyawa dengan sia-sia.
-      Perampokan, penodongan dengan bermacam-macam modus sering terjadi bahkan sering dibarengi dengan tindakan kekerasan dan penganiayaan.
-      Maksiat dengan bermacam bentuk telah banyak dilakukan secara terang-terangan tanpa ada rasa malu sedikitpun.
-      Sekolah sudah tidak lagi menjadi solusi dari keadaan yang sangat buruk ini. Walaupun materi akhlak sudah diajarkan disetiap tingkat pendidikan.
Lalu apa yang kurang dari bangsa ini?
K. Hajar Dewantoro sebagai tokoh pendidikan Nasional pada tahun 1936 pernah mengemukakan dalam sebuah makalah bahwa pendidikan yang paling tepat untuk bangsa yang majemuk ini adalah pendidikan model Boarding School (sekolah dengan asrama).
Dengan alasan bahwa pendidikan itu harus dapat merubah prilaku, dan yang dapat merubah perilaku itu bukan dengan pengetahuan saja, akan tetapi perilaku itu dibentuk oleh tiga faktor yaitu :
1.   Rumah
2.   Sekolah, dan
3.   Lingkungan
    Yang disebut dengan istilah trilogi pendidikan.
Dalam pendidikan boarding school ketiga faktor itu sudah terpenuh dan ketiganya saling mendukung maka hasilnya pun akan lebih cepat dicapai yaitu perubahan prilaku. Inilah yang disebut dengan pendidikan yang sebenarnya.
Rasulullah SAW telah berhasil mendidik/mempengaruhi prilaku sahabat dengan ilmu (al-Qur’an) yang didukung oleh keadaan lingkungan yang dibuat oleh Beliau yang berpusat di Masjid Nabawi. Apa yang disampaikan dari wahyu Allah, Beliau contohkan terlebih dahulu dalam prilakunya sehingga Siti Aisyah berkata bahwa prilaku Rasulullah adalah al-Qur’an.
Dengan demikian keberhasilan pendidikan tidak dapat diukur dengan tingginya nilai siswa dalam ujian atau menterengnya bangunan sekolah, atau canggihnya sumber daya manusia tenaga pengajar. Akan tetapi sejauhmana terjadinya perubahan prilaku siswa setelah menempuh pendidikan di suatu lembaga.






No comments:

Post a Comment