Tuesday, August 22, 2017

MUHASABAH

Renungan dan Hikmah
di Balik Ujian Sakit
Oleh Ustadzah Intan Novi Yanti, S.Psi, M.Si 
(Pengajar/Pendidik di Pontren Manahijussadat Cibadak Lebak - Banten)

Dunia tiba-tiba terasa seperti berhenti berputar ketika dokter mengatakan, “Ibu mengalami kelainan detak jantung dan juga pembengkakan jantung”. Penyakit jantung itu adalah penyakit yang sangat menakutkan semua manusia di dunia ini, karena penyakit itu dapat mematikan hanya dalam hitungan detik dan sekarang penyakit itu ada di tubuhku. Ya Allah! Aku bersimpuh! meminta, memohon dan meratap! Berikanlah kesembuhan! Bebaskanlah! Angkatlah penyakit ini dari tubuhku!.
     Sesak napasku seiring detak jantungku yang berdebar sangat kencang, bayangan kematian seolah nyata di depan mata. Bagaimana Ibuku, suamiku, anak-anakku, dan murid-muridku tanpa aku?. Airmata dan do’a mereka seolah menjadi semangat, semua obat dokter, herbal dan terapi menjadi menu pokok harianku, tetapi semua akan sia-sia tanpa memohon kepada Allah SWT karena bukan dokter dan obat yang dapat menyembuhkan dan menyehatkan, hanya atas izin Allah SWT manusia bisa sembuh dan sehat kembali. Tetapi kadang kala manusia lebih percaya kepada dokter dan obat-obatan serta melupakan Allah. Mereka kufur nikmat padahal Allah memberikan kenikmatan hidup dan bernapas tanpa pernah meminta bayaran. Bayangkan di ruang ICU berapa yang harus dibayarkan pada saat harus bernafas dengan alat bantu.
     Allah SWT mentakdirkan manusia untuk sakit, semua manusia di dunia ini pasti pernah mengalami sakit tetapi Allah SWT pasti menyimpan hikmah yang sangat berharga di balik sakit yang kita alami. Oleh karena itu sebaiknya kita ikhlas dan bersabar menghadapinya. Karena sakit itu adalah dzikrullah (pengingat Allah), istighfar (memohon ampunan), muhasabah (perenungan diri), ilmu (pengetahuan), nasihat (pengingat diri), silaturahim (persaudaraan), penggugur dosa, peningkatan kualitas ibadah, perbaikan akhlak dan pengingat kematian.

     Alhamdulillah Ya Allah! Sujud syukur aku panjatkan hanya kepada-Mu! Rasa bahagia tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata hanya deraian airmata kebahagiaan ketika dokter mengatakan, “Selamat! Ibu bebas dari penyakit jantung”. Ini bukan akhir tetapi ini awal dari perubahan pola hidup, aku harus merubah semuanya terutama pola ibadahku menjadi lebih banyak dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aku yakin keajaiban ini datang karena ketika aku sakit, aku lebih sering datang dan bermunajat kepadamu Ya Allah!. Ampuni aku! Ya Allah! terimalah amal ibadahku sebagai penebus dosa-dosaku! Bimbinglah aku agar aku tetap istiqomah berada di jalanmu! Aamiin.

No comments:

Post a Comment