Renungan
dan Hikmah
di
Balik Ujian Sakit
Oleh Ustadzah
Intan Novi Yanti, S.Psi, M.Si
(Pengajar/Pendidik di Pontren Manahijussadat Cibadak Lebak - Banten)
(Pengajar/Pendidik di Pontren Manahijussadat Cibadak Lebak - Banten)
Dunia tiba-tiba terasa seperti berhenti
berputar ketika dokter mengatakan, “Ibu mengalami kelainan detak jantung dan
juga pembengkakan jantung”. Penyakit jantung itu adalah penyakit yang sangat
menakutkan semua manusia di dunia ini, karena penyakit itu dapat mematikan
hanya dalam hitungan detik dan sekarang penyakit itu ada di tubuhku. Ya Allah!
Aku bersimpuh! meminta, memohon dan meratap! Berikanlah kesembuhan!
Bebaskanlah! Angkatlah penyakit ini dari tubuhku!.
Sesak napasku seiring detak jantungku yang berdebar sangat kencang,
bayangan kematian seolah nyata di depan mata. Bagaimana Ibuku, suamiku,
anak-anakku, dan murid-muridku tanpa aku?. Airmata dan do’a mereka seolah
menjadi semangat, semua obat dokter, herbal dan terapi menjadi menu pokok
harianku, tetapi semua akan sia-sia tanpa memohon kepada Allah SWT karena bukan
dokter dan obat yang dapat menyembuhkan dan menyehatkan, hanya atas izin Allah
SWT manusia bisa sembuh dan sehat kembali. Tetapi kadang kala manusia lebih
percaya kepada dokter dan obat-obatan serta melupakan Allah. Mereka kufur
nikmat padahal Allah memberikan kenikmatan hidup dan bernapas tanpa pernah
meminta bayaran. Bayangkan di ruang ICU berapa yang harus dibayarkan pada saat
harus bernafas dengan alat bantu.
Allah SWT mentakdirkan manusia untuk sakit, semua manusia di dunia ini
pasti pernah mengalami sakit tetapi Allah SWT pasti menyimpan hikmah yang
sangat berharga di balik sakit yang kita alami. Oleh karena itu sebaiknya kita
ikhlas dan bersabar menghadapinya. Karena sakit itu adalah dzikrullah
(pengingat Allah), istighfar (memohon ampunan), muhasabah (perenungan diri),
ilmu (pengetahuan), nasihat (pengingat diri), silaturahim (persaudaraan),
penggugur dosa, peningkatan kualitas ibadah, perbaikan akhlak dan pengingat
kematian.
Alhamdulillah Ya Allah! Sujud syukur aku panjatkan hanya kepada-Mu! Rasa
bahagia tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata hanya deraian airmata
kebahagiaan ketika dokter mengatakan, “Selamat! Ibu bebas dari penyakit
jantung”. Ini bukan akhir tetapi ini awal dari perubahan pola hidup, aku harus
merubah semuanya terutama pola ibadahku menjadi lebih banyak dan lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aku yakin keajaiban ini datang karena ketika
aku sakit, aku lebih sering datang dan bermunajat kepadamu Ya Allah!. Ampuni
aku! Ya Allah! terimalah amal ibadahku sebagai penebus dosa-dosaku! Bimbinglah
aku agar aku tetap istiqomah berada di jalanmu! Aamiin.
No comments:
Post a Comment